Anda suka burger? Hampir semua kicaumania suka burger, alias burung gereja (Passer montanus) . Burung gereja termasuk salah satu masteran favorit. Meski mudah diperoleh, tetapi tidak mudah untuk mendapatkan burung gereja yang sangat jinak dan mau rajin berbunyi, terlebih dengan suara cerecetannya yang tajam. Oleh sebab itu, banyak penggemar burung kicauan yang mencari anakan burung gereja, agar kelak menjadi jinak dan dan gacor setelah dewasa.
Burung gereja merupakan burung koloni, yang hidupnya selalu berkelompok, baik dalam jumlah kecil maupun besar. Burung ini mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik perkotaan maupun pedesaan.
Pada awalnya burung gereja hanya tersebar di Eropa, Asia, dan Afrika, meski dengan spesies yang berbeda.Kini burung ini juga sudah diintroduksi di Australia dan Amerika. Burung gereja sering bersarang di atap rumah atau di lubang-lubang yang ada di sekitar pemukiman. Karena sering bergerombol dalam jumlah besar (ratusan ekor) di halaman atau pekarangan rumah, burung ini sering dianggap sebagai burung hama,
Perawatan burung gereja
—
Memelihara burung gereja hasil tangkapan tentu bukan hal yang mudah, karena burger sering takut melihat manusia sehingga jarang yang mau bunyi.
Untuk memperoleh burung yang rajin bunyi, khususnya yang akan dijadikan masteran murai dan burung kicauan lainnya, dibutuhkan proses penjinakan yang panjang. Untuk membuatnya jinak, hal pertama yang harus dilakukan adalah menggantung burung di tempat yang jauh dari kehadiran burger-burger liar.
Jika tidak, burger dalam sangkar akan terpengaruh dan tidak akan pernah mau bunyi. Selama ini, yang banyak dipelihara kicaumania untuk tujuan pemasteran adalah burger jantan.
Berikut ini beda burger jantan dan betina dalam gambar :
—
Pakan untuk burung gereja peliharaan adalah biji-bijian seperti milet putih atau merah, ulat hongkong, jangkrik, kroto, buah-buahan, dan sayuran. Dalam keadaan terpaksa, Anda pun bisa memberinya roti atau biskuit. Hal ini menunjukkan bahwa burger relatif mudah dipelihara, termasuk soal pakannya.
Namun untuk tujuan penjinakan dan membuatnya rajin berbunyi, pakan kering disarankan menggunakan voer dan biji-bijian.
Jika Anda mendapatkan burung gereja di pasar burung, di mana pedagang memperolehnya dari pemikat, maka bulu-bulu burung biasanya berbagu tidak sedap. Karena itu, setelah burung bisa beradaptasi dengan lingkungan baru di rumah Anda, mandi pertamanya perlu menggunakan shampo bayi atau rebusan daun sirih hingga basah kuyup, agar bau tak sedap pada bulu bisa hilang, setelah itu diangin-anginkan, lalu dijemur. Pastikan burung terbebas dari kutu atau tungau kulit.
Perawatan anakan burung gereja
Memelihara burung gereja untuk dijadikan burung master tentu akan lebih baik apabila dilakukan sejak anakan atau lolohan. Namun, meloloh anakan burger termasuk gampang-gampang susah.
Bahan lolohan bisa Anda buat sendiri dengan mencampurkan veor lembut, kroto, dan air matang. Ketiga bahan ini diaduk hingga rata dan agak kental.
Selama masa pelolohan, anakan burung gereja juga bisa diberikan extra fooding (EF) berupa jangkrik, tetapi hanya bagian perutnya saja. Kepala dan kaki-kaki harus dibuang terlebih dulu.
Kelak, jika anakan burung gereja sudah bisa makan sendiri, pakan bisa diberikan dalam bentuk kering.
Akan lebih baik lagi jika Anda memiliki lebih dari satu ekor burung gereja jantan, sehingga ketika kedua sangkar disandingkan bisa mengeluarkan suara kicauan seperti burung gereja tarung: salah satu materi isian yang hampir selalu dipakai para pemain murai batu, kacer,cendet,cucak hijau,etc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar